Mengenal Disaster Recovery Center Dan Cara Memilih Yang Terbaik

Photo source: Unsplash

Disaster Recovery Center (DRC) menjadi hal penting yang wajib ada di dalam perusahaan demi menjamin keberlangsungan bisnis. Terlebih jika dalam kesehariannya Anda membutuhkan data-data penting yang harus dibuat dalam sistem terintegrasi. Kesalahan akibat human error maupun serangan virus serta bencana alam dapat membuat perusahaan Anda kehilangan data-data penting yang cukup krusial tersebut.

Apa itu DRC?

Secara sederhana, Disaster Recovery Center atau DRC dapat diartikan sebagai suatu tempat yang secara khusus ditujukan untuk menempatkan sistem, aplikasi, hingga data-data cadangan perusahaan untuk mengantisipasi kerusakan maupun kehilangan. Bagi perusahaan yang memiliki cakupan layanan demografis cukup luas, maka DRC wajib berjarak minimal 35 kilometer dari data center pusat di perusahaan. Keberadaan DRC dapat membantu tim IT perusahaan untuk dengan mudah membuat rencana pemulihan data-data apabila terjadi kehilangan.

Alasan DRC sangat dibutuhkan seluruh perusahaan

Masih ragu untuk menyiapkan DRC bagi perusahaan Anda? Setidaknya ada beberapa alasan yang bisa meyakinkan Anda sebagai penanggung jawab data-data internal penting perusahaan untuk diamankan melalui DRC. Pertama, Disaster Recovery Center adalah langkah bijak untuk mencegah faktor kesalahan manusia atau human error. Dengan adanya DRC, perusahaan bisa mengembalikan atau mencadangkan data seperti sedia kala sebelum terjadi kesalahan.

Kedua, adanya kemungkinanan kegagalan mesin maupun hardware meski perusahaan sudah menggunakan perangkat terbaik. Melalui DRC ini, Anda bisa menghindari kegagalan layanan karena mesin atau hardware yang tidak dapat bekerja secara optimal. Ketiga dan tidak kalah penting, dengan memiliki DRC maka perusahaan atau bisnis Anda dapat memberi layanan secara cepat, tepat, dan akurat selama 24/7/365 sehingga pelanggan akan merasa puas.

Data apa yang perlu masuk DRC?

World Backup Day mencatat bahwa ada sekitar 30 persen perusahaan yang tidak melakukan backup data secara rutin. Ini akan berisiko terhadap hilangnya data-data penting. Oleh karena itulah, hampir seluruh data penting internal perusahaan wajib masuk dalam Disaster Recovery Center. Terlebih data-data mengenai sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti data keuangan, data transaksi, dan sebagainya. Lebih lanjut, untuk perusahaan perbankan tentu data-data nasabah wajib disimpan dalam DRC agar tidak terjadi kehilangan maupun penyalah gunaan yang berujung pada kerugian serta hilangnya kepercayaan pelanggan atas produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Tips membangun DRC terbaik

Untuk membangun Disaster Recovery Center tentu dibutuhkan biaya yang sangat besar. Maka dari itulah, sekali lagi perhatikan kembali teknologi yang digunakan, apakah recovery dan back up ini mudah untuk dilakukan dan seberapa cepat pembangunan DRC tersebut. Sebagai contoh kasus dari pembangunan DRC terbaik adalah seperti yang dilakukan oleh Citibank ketika memilih Actifio sebagai solusi dalam membangun DRC mereka.

Kembali pada pembangunan DRC, setidaknya ada tiga poin penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun DRC ini di antaranya adalah lokasi pembangunannya. Mengingat sebagian besar wilayah Indonesia terkena dampak bencana, sebisa mungkin untuk DRC dibangun di wilayah yang cukup aman. Sebisa mungkin perusahaan membangun DRC di luar zona seismik untuk menghindari terjadinya kerusakan. Untuk lokasi pada jarak aman yakni bisa dibangun sekitar 25-100 kilometer dari jarak data center utama. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya network latency yang terlalu tinggi bila jarak DRC terlalu jauh.

Selain mengenai lokasi, pendinginan jaringan maupun suhu untuk DRC juga patut untuk diperhatikan. Anda bisa membangun DRC perusahaan di tempat yang memiliki suhu yang sejuk untuk menjaga suhu server tetap dingin dan menghindari adanya overheat yang dapat memicu kerusakan dan membuat data-data penting menjadi terganggu.

Langkah selanjutnya yang paling penting untuk membangun DRC adalah memilih implemetor terpercaya. Mengenai hal ini ada beberapa poin yang penting untuk Anda perhatikan. Semisalnya mengenai pengalaman implementor tersebut menangani perusahaan besar sebelumnya.

Disamping itu, untuk mengetahui apakah implementor tersebut terpercaya dapat dilihat dari sertifikasi yang dimilikinya. Bila implementor memiliki sertifikasi IT internasional dari lembaga maupun perusahaan IT terkemuka di dunia, maka layak Anda jadikan pilihan.